Laya, seorang perempuan dari ibu kota, untuk pertama kalinya memutuskan pulang ke kampung halaman, la memilih meninggalkan segala kenyamanannya di Jakarta demi tinggal di sebuah kampung terpencil, di ceruk Bukit Barisan. Alih-alih menjemput masa depan yang cerah di Jakarta, ia justru memilih menjemput babak baru hidupnya ke sebuah lembah yang asing. Titik balik yang akan membawanya dalam sebuah perjalanan panjang yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.***Melihat Laya, Tukang kaba itu langsung terdiam dan menatapnya lekat-lekat. Tangan Tukang kaba itu terangkat ke atas seperti tengah meraba wajah Laya dari jauh. Berusaha menghapal setiap garis wajah Laya dengan jemarinya. Laya terpana, la hanya terdiam, la tiba-tiba menjadi pusat perhatian. Mulut tukang kaba itu komat-kamit. Terdengar seperti dengung lebah. Laya jadi berdiri terpaku. Lamat-lamat terdengar apa yang sedang diucapkan tukang kaba itu. Mantra. Tidak. Bukan mantra. Dendang, ya, dendang.Kisah orang kami kabarkan, dusta orang kami tidak ikut serta! Oi, rang oi!
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google