Ma, yang jadi Allah itu siapa, sih?, Dia punya burung. Aku kok, enggak?, Mama pake 'pampers' juga, yah?Pernahkah kita mendengar pertanyaan-pertanyaan itu? Bagaimana kalau pertanyaan-pertanyaan itu disodorkan oleh anak kita? Apakah kita akan membiarkannya atau memarahinya? Lalu, bagaimana seharusnya cara kita menyikapi pertanyaan anak tersebut?Menurut dr. Rouli Nababan, Sp.A., wajar bila anak sering bertanya, itu tandanya si anak kritis terhadap pengamatan dan pengalaman yang mereka alami. Harusnya, sebagai orang tua, kita bangga mendapati rasa ingin tahu anak yang besar lewat pertanyaan-pertanyaan yang mereka lontarkan. dan jangan bersikap apatis dengan menjawab seenaknya. Karena tentu saja mereka membutuhkan jawaban yang tepat dan dimengerti oleh pikiran kanak-kanak mereka. Oleh karena itu, sebagai orang dewasa kita perlu membeirkan jawaban apa adanya tanpa ada manipulasi. Juga harus sesuai dengan usia dan pola pikir anak.Buku ini berisi pengalaman-pengalaman menarik para orang tua dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan anak yang tidak dapat diduga sebelumnya, baik itu mengenal Tuhan, seks, keluarga, makanan, ibadah, dan yang lainnya. Diharapkan dengan membaca buku ini, orang tua ataupun guru dapat memiliki gambaran mendasar dalam memberikan jawaban yang sesuai dengan usia dan pola pikir anak.Selanjutnya...selamat membaca dan selamat memasuki dunia anak!
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google